Muna, Sultramedia – Kepala Rutan Kelas IIB Raha, Muhammad Asril Yasin A. Tahyas menyampaikan komitmennya berperan aktif dalam memberantas dan memutus peredaran Narkoba. Hal itu disampaikan oleh Asril saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (28/10/2024).
Menurutnya, upaya tersebut sebagai ikhtiar dalam menciptakan wilayah yang bersih dan bebas dari narkoba. Sejalan Program presiden dan Menteri dalam mencegah dan memutus peredaran gelap narkoba. Salah satunya melalui peran Rutan dalam melakukan pembinaan terhadap warga binaan terutama para pecandu.
Penanganan narkoba tentunya, memiliki harapan besar agar narapidana setelah menjalani pembinaan di Rutan tidak lagi menggunakan narkoba dan bisa aktif menjadi manusia seutuhnya, bekerja dan taat aturan.
Jaringan besar narkoba tidak dapat secara langsung diberantas. Tetapi, dirinya berupaya semaksimal mungkin melakukan pencegahan dan pembinaan terhadap warga binaannya.
Upaya pembinaan terhadap para pecandu dilakukan melalui rapid test, terapi, konseling dengan bekerjasama dengan pihak BNNK Muna. Kemudian, juga memaksimalkan peran Rutan.
Selain itu, sebagai upaya untuk menghilangkan stigma di masyarakat yang menyebutkan jaringan Lapas/Rutan memiliki peran dalam mata rantai peredaran narkoba.
“Komitmen kami memberantas narkoba, pertama melalui upaya memutusnya dengan pencegahan penjagaan, melakukan razia-razia. Selain razia juga melakukan pembinaan. Pembinaan secara umumnya pembinaan kepribadian kemandirian, secara khusunya rehabilitasi sosial,” ujar Asril.
Apalagi kata Asril, hasil penelusurannya masih menemukan adanya pengakuan warga binaan yang masih berkomunikasi dengan pihak luar melalui HP.
Sehingga tak main-main, beberapa minggu kebelakang terus rutin melakukan razia HP.
Ia sadar masih ada oknum-oknum nakal, sehingga upaya pertama dilakukan dengan melakukan perombakan melalui penyilangan atau perputaran. Selain itu juga, melakukan penyegaran masing-masing pejabat.
“Hp dilarang dan tidak boleh. Ini kami rutin lakukan pemeriksaan-pemeriksaan supaya tidak masuk. Ada beberapa oknum-oknum yang bermain dan sedang kita pelajari,” jelasnya.
Mantan Kepala Seksi Bimbingan Narapidana/Anak Didik Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Pontianak ini juga menyebut Rutan Kelas IIB Raha memiliki narapidana sebanyak 228 orang, tahanan 91 orang terdapat kurang lebih 96 orang kasus narkoba dengan 16 perempuan diantaranya.
Selama dilantik dan ditugaskan mengkomandoi Rutan Raha, Asril berupaya belajar dan memahami situasi di wilayah kerjanya yang sudah berjalan. Baik dari segi pengamanan, pembinaan dan sisi pengelolaan.
Upayanya dengan melakukan perbaikan. Dimana, Sistem yang sudah berjalan dengan baik, akan dievaluasi dan ditingkatkan sehingga menghasilkan output layanan yang lebih baik.
Semua petugas ditekankan terlibat melakukan pelayanan bagi masyarakat luas maupun masyarakat ke dalam. Kembali sesuai tupoksi masing-masing mulai dari pembinaan dan pengamanan. Sejauh perbaikan yang masih dilakukan termaksud didalamnya penyesuaian SDM yang belum maksimal di tata kelolanya.
“Tapi saya memberlakukan tugas lagi dengan secara sinergi, tentunya perpaduan menjadi satu beberapa bidang dengan melakukan layanan piket. Diharapkan bisa memberikan tambahan ilmu tersendiri bagi mereka, bahwa kita memang dari arahan pimpinan, petugas lapangan ini atau petugas rutan ini pada umunya lebih diprioritaskan tugasnya dalam melakukan layanan. Baik kepada masyarakat ataupun warga binaan,” tutupnya.