Kendari, Sultramedia – Rencana pembangunan Jembatan TONA yang menjadi penghubung dua pulau kembar, Muna – Buton kini mendapatkan angin segar dengan hadirnya Menteri PU, Dody Hanggodo yang melakukan peninjauan langsung.
Bupati Buton Tengah, Dr Azhari menyebut dua pulau ini disebut kembar karena konon hadirnya pun bersamaan. Setidaknya begitu cerita pembuka dalam kitab “Darul Butuuni wa darul munajat” atau yang biasa disebut sebagai buku tambaga.
Dua pulau yang selama ini terpisah oleh selat, telah lama digagas oleh para putra kedua pulau untuk disambungkan. Yakni, nama-nama seperti Ridwan Bae, Ali Mazi, Amirul, mereka saat menjabat selalu menggaungkan pentingnya jembatan ini.
Jembatan yang telah diperjuangkan sejak tahun 2010 ini, kini kembali menonjol setelah paparan demi paparan yang dilontarkan oleh Ridwan Bae, bersambut dengan tekad Gubernur yang baru menjabat seumur jagung, ASR.
“Saat menunggu kedatangan Pak Menteri PU untuk mendarat di bandara bau bau, saya mengulang kembali pernyataan saya ke Pak Gub, bahwa kalau jembatan Tona terbangun di era sekarang, itu akan menjadi legacy buat masyarakat Buton dan Muna apalagi kami yang di Buteng dan Baubau. Pak Gub menyampaikan bahwa saat saya beraudiensi dengan menteri PU hanya dua saya minta pertama jembatan Buton Muna, kedua bagaimana Aspal Buton dimanfaatkan,” ujar Bupati Buteng, Dr Azhari dikutip dari akun medsosnya, Senin (14/7/2025).
Lanjutnya, pernyataannya yang sama itu disampaikan kembali oleh Menteri PU saat mereka santap malam bersama di rujab walikota Baubau.
“Bahwa pa Gub, hanya minta dua jembatan dan aspal. Allhamdulillah semoga jembatan ini menjadi wujud sebagaimana penyampaian pak Menteri bahwa ini bisa terkendala selama ini pembangunannya karena komunikasi pusat dan daerah saja yang terhambat. Semoga dengan ASR sebagai Gub dan Pak Ridwan Bae yang tak henti menghidupkan terus ide jembatan ini maka seperti pak menteri sampaikan tahun ini semua urusan administrasi semoga rampung dan tahun depan bisa mulai dijalankan,” urainya.
Azhari juga menyampaikan, jembatan ini, adalah lompatan perubahan dalam sinergi pembangunan di dua pulau ini. Sinergi untuk mobilitas orang dan barang. Ia berharap dengan jembatan ini, segala potensi sumber daya, baik alam dan peninggalan kearifan budaya akan semakin menarik untuk dieksplor. Dengan catatan mengedepankan kedewasaan bersama dalam memanage persaudaraan antara dua entitas agar terus terjaga dengan baik.
Muna Buton, pulau kembar yang punya banyak peninggalan budaya yang membanggakan dan unik dengan kualitas manusianya yang baik. Ini menjadi alasan untuk maju bersama, dan sedikit alasan untuk selalu digoreng buat berbeda.
“Semoga jembatan ini adalah penyatu yang menyatukan segalah cita dan asa untuk generasi kita dan kedepan. Apalagi Pak Ridwan mulai mendorong lagi jembatan penghubung antara tampo-towea konsel. Allhamdullillah pak menteri juga merespon bahwa tahun ini akan dimulai perencanaannya. Kalau itu wujud, maka Buton-Muna akan terhubung dengan semua daratan Sulawesi. Kita akan semakin mobile, kampung kita, gua-gua kita akan datang dieksplore oleh banyak orang dan kita mesti mempersiapkan diri dan masyarakat kita untuk mengambil manfaat dari perkembangan tersebut. Semoga semua kebaikan dan rahmat tercurah untuk kita semua,” jelasnya.
Bupati Muna, Bachrun menyampaikan ucapan terimakasih atas kunjungan Menteri PU, Dody Hanggodo yang meninjau langsung sarana prasarana yang ada. Ia juga menyampaikan apresiasi dan ucapan terimakasih kepada para pihak yakni Gubernur Sultra, Ali Mazi, Ridwan Bae dan sejumlah tokoh lainnya yang terus berjuang membawa beberapa ide dan program.
Rencana pembangunan yang akan menghubungkan Konsel-Muna dan Muna-Buton menjadi tonggak sejarah baru untuk Sultra dan secara khusus di Kabupaten Muna. Ini menjadikan perputaran ekonomi akan semakin cepat dan memberikan percepatan dalam kemajuan daerah.
“Hadirnya jembatan baru ini memberikan banyak manfaat bagi Sultra dan terutama bagi masyarakat Muna. Selain memperkuat silahturahmi, juga mempercepat perputaran ekonomi sehingga berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat,” kata Bachrun.