Muna, Sultramedia – Paslon Bupati dan Wakil Bupati Muna nomor urut 1, Bachrun – Asrafil menyebut memahami betul kondisi daerah saat ini.
Menurut, paslon berakronim BAHTERA itu, berdasarkan profil wilayah dan potensi daerah serta pembelajaran selama menjadi Wakil Bupati Muna, permasalahan/tantangan yang dihadapi oleh Kabupaten Muna kedepan, yakni:
1. Tingkat kemiskinan yang masih tinggi di atas rata-rata Provinsi Sulawesi Tenggara;
2. Tingkat pengangguran yang masih berfluktuasi dan tinggi;
3. Kerentanan terhadap kerawanan pangan masih cukup tinggi;
4. Produksi dan produktivitas komoditas unggulan masih sangat rendah;
5. Indeks Perkembangan Harga (IPH) komoditas penting, berfluktuasi dan selalu cenderung naik;
6. Kesenjangan antar wilayah perkotaan dan pedesaan masih cukup tinggi;
7. Pendapatan Asli Daerah (PAD) masih rendah;
8. Masih rendahnya kontribusi koperasi dan UMKM terhadap perekonomian;
9. Kondisi sarana dan prasarana infrastruktur dasar yang masih kurang baik secara kuantitas maupun kualitas;
10. Belum optimalnya pengelolaan/pemanfaatan potensi sumberdaya alam unggulan lokal;
11. Pembangunan belum sepenuhnya menerapkan prinsip-prinsip berkelanjutan;
12. Kualitas pembangunan manusia masih berada di bawah rata-rata Sulawesi Tenggara;
13. Pengelolaan pariwisata belum optimal dan terintegrasi;
14. Profesionalisme dan kualitas sumberdaya manusia, aparatur masih rendah; dan
15. Infrastruktur dan literasi digital masih terbatas.
Sehingga berdasarkan potensi dan permasalahan itu, maka BAHTERA untuk membangun dalam 5 tahun kedepan (2024 – 2029) yang merupakan fondasi dari 5 (lima) tahun pertama Rancangan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Muna tahun 2025-2045 menyusun sebuah Visi besar melalui ‘Industrialisasi JATI Menuju Muna Barakati, Sejahtera, Maju dan Berkelanjutan’.
Visi ini mengandung pengertian:
Pertama, Industrialisasi dimaksudkan sebagai perubahan dari skala upaya/usaha tradisional menuju skala upaya/usaha modern yang memiliki nilai tambah;
Kedua, Jati dimaksudkan sebagai jati diri masyarakat Muna yang kuat, tangguh, pantang menyerah dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan budayanya. Jati juga merupakan tanaman kebanggaan masyarakat Muna yang membuat daerah ini dikenal oleh masyarakat luar. Dalam visi ini, JATI dikandung maksud sebagai akronim dari Jagung, Hortikultura, Ternak dan Ikan.
“Jagung, Hortikultura, Ternak dan Ikan adalah komoditas unggulan lokal Kabupaten Muna yang telah membudaya pada masyarakat Muna, namun pengelolaannya masih jauh dari optimal,” ujar Bachrun pada beberapa kesempatan.
Lanjutnya, ketiga, Barakati mengandung arti bahwa pembangunan Kabupaten Muna menjunjung tinggi nilai – nilai budaya dan berakhlak mulia yang mendatangkan kebaikan bagi masyarakat Muna.
Keempat, Sejahtera artinya sebagai terpenuhinya kebutuhan layanan dasar dibidang pendidikan, kesehatan, layanan dasar lainnya dan perekonomian serta terpenuhinya kebutuhan jasmaniah dan rohaniah dalam kerangka kehidupan yang sehat jasmani maupun rohani.
Kelima, Maju dikandung maksud terwujudnya kemajuan pembangunan yang inklusif, peningkatan pendapatan, modern, tata kelola yarıg efektif dan efisien serta berdaya saing.
Dan keenam, Berkelanjutan dikandung maksud terwujudnya pembangunan yang sesuai daya dukung daya tampung lingkungan hidup, ketangguhan masyarakat dan infrastruktur terhadap kebencanaan dan krisis iklim; keadilan dan kesetaraan serta ketanggungan sosial dan ekonomi lestari.
Untuk mewujudkan Visi tersebut, maka dirumuskan dalam sebuah misi, yakni:
1. Meningkatkan produksi dan produktivitas komoditas unggulan daerah yang kompetitif secara berkelanjutan dengan berorientasi pada kemandirian pangan dan kesejahteraan masyarakat;
2. Mengentaskan kemiskinan dan pengangguran melalui pemerataan kesempatan memperoleh akses layanan pemerintahan, kesempatan berusaha dan perluasan lapangan kerja;
3. Mewujudkan manusia yang sehat, cerdas, produktif, inovatif, berakhlak serta berbudaya;
4. Mewujudkan percepatan pemerataan kemajuan pembangunan desa dan penataan kota yang partisipatif, kolaboratif dan berkelanjutan;
5. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang adaptif, inovatif dan kolaboratif dengan dukungan teknologi untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat; dan
6. Mewujudkan keamanan daerah yang tangguh, demokrasi substansial, ketahanan sosial budaya dan ekologi.
“Berikan kami amanah untuk menjadi Bupati dan Wakil Bupati Muna dengan mencoblos nomor urut 1 Bachrun – Asrafil pada 27 November 2024 mendatang. Buat kami berutang, kami akan bayar selama lima tahun kepemimpinan kami,” kata Bachrun.