banner 728x250

Pemkab Muna Gelar Pertemuan Forum Lintas Sektor Pencegahan AIDS, Tuberkulosis dan Malaria

Pertemuan Lintas Sektor PP ATM Kabupaten Muna tahun 2025.
banner 120x600

Muna, Sultramedia – Tuntaskan persoalan penyakit AIDS, Tuberkulosis dan Malaria (ATM), Pemkab Muna gelar pertemuan forum lintas sektor bertempat di ruang pertemuan Dinkes Muna, Selasa (25/2/2025).

Rapat ini dihadiri oleh Para kepala OPD yakni Bappeda, Dinas Perumahan, Dinas Transnaker, DPMD dan Dinas Sosial Kabupaten Muna.

Plt Kepala Dinkes Muna, Samudra Taufik menerangkan, forum lintas sektor digelar mengingat angka penyakit ATM sepanjang tahun 2024.

Dimana, untuk kasus HIV terdapat 30 kasus dengan 4 diantaranya meninggal dunia dan AIDS terdapat 3 kasus. Untuk Malaria sebanyak 72 kasus dengan 3 kasus penularan setempat. Sementara untuk Tuberkulosis 360 orang yang sensitif obat, resistensi 4 orang dan meninggal 1 orang sebelum dilakukan pengobatan.

Lokasi kasus penyakit ATM tersebar di Wapunto, Waara, Tampo dan Tongkuno.

“Pertemuan lintas sektor terkait karena masing-masing punya kewenangan untuk tiga penyakit ini,” ujar Taufik saat ditemui usai pertemuan.

Lanjutnya, pada pertemuan ini dihadiri juga oleh Ketua Asosiasi Dinkes Sultra yang mengecek langsung kegiatan-kegiatan Dinkes yang telah berjalan berkaitan dengan ATM. Selain itu, juga memastikan instansi terkait berkomitmen dan memberikan ruang penganggaran dalam penanganan masalah ATM.

Instansi lintas sektor diharapkan mampu memberikan intervensi baik kebijakan pengganggaran maupun mendorong penuntasan masalah ATM sesuai kewenangan masing-masing.

Misalnya, Perumahan berkaitan dengan rumah dan lingkungan yang sehat. DPMD berkaitan dengan pergerakan masyarakat di desa, transnaker berkaitan dengan tenaga kerja yang keluar daerah karena mereka adalah penyumbang penyakit ATM, Bappeda dalam hal perencanaan anggaran

“Hasil komitmen kita nanti akan bertanggung jawab masing-masing. Alhamdulillah menurut Ketua Dinkes Sultra, berkaitan dengan program ATM ini, kita sebenarnya Muna ini kalau Dinkes sudah Ok. Seandainya dari instansi terkait tadi ada anggaran walaupun kecil, misalnya Bappeda, Perumahan, DPMD, Transnaker, Sosial, itu kita akan menjadi contoh pelaksanaan ATM terbaik di Sultra. Makanya kami berharap tadi instansi terkait untuk lewat Bappeda bisa dianggarkan untuk kegiatan ini, walau kecil,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Dinkes Sultra yang juga pengurus PC RSSH Sultra, Hasnawati menyampaikan sepanjang tahun 2023 s/d 2024 telah terjadi peningkatan secara signifikan terhadap kasus ATM di Sulta. Tetapi secara anggaran baru Dinkes yang telah tercatat, sementara OPD lainnya belum menjadi prioritas dalam penganggaran.

“Harapan kami dengan rapat di lintas sektor, mudah-mudahan di lintas sektor yang ada juga menganggarkan dana ATM. Untuk ketiga penyakit ini tidak dapat selesai kalau hanya dinkes, perlu ada kolaborasi dan kerjasama dengan OPD-OPD yang lain,” kata Hasnawati.

Pembaca 43 times, 1 visit(s) today

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *