Muna, Sultramedia – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muna lakukan inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah tempat guna memastikan ketersediaan dan stabilitas harga bahan pokok bagi masyarakat, Kamis (27/2/2025).
Sidak digelar bersama pihak kepolisian dan BPS. Tempat yang di sidak mulai dari pergudangan Bulog, Koperasi, MGM, Indomaret, SPBU Wamponiki, Pasar Laino dan berakhir di Gudang milik PT Cinta Damai.
Hasilnya ditemukan potensi adanya inflasi dengan kenaikan beberapa harga sembako.
Misalnya, harga beras premium naik hingga 15%, semua jenis cabai naik 38%, telur dari 53 ribu menjadi 55-56ribu/rak, minyak goreng Bimoli dikisaran 21-24/liter. Sementara untuk gula pasir masih belum terjadi kenaikan.
Kenaikan ini diperkirakan berasal dari harga yang ditetapkan pihak distributor dan tingginya daya beli masyarakat jelang Ramadhan 1446 H.
Bupati Muna, Bachrun melalui Asisten II Setda Bidang Perekonomian, Laode Sairuddin mengungkapkan bahwa pemantauan harga bahan pokok telah menjadi kegiatan rutin di berbagai pasar tradisional di wilayah tersebut. Menurutnya, langkah ini diambil untuk memastikan stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok bagi masyarakat.
Sairuddin juga menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, distributor dan pedagang dalam menjaga harga yang wajar dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.
“Hasil pemantauan tersebut akan menjadi dasar bagi pemerintah daerah untuk mengambil kebijakan yang tepat guna mengatasi fluktuasi harga,” ujarnya ditengah-tengah sidak.
Dia juga menekankan peran penting dari partisipasi aktif masyarakat dalam memberikan informasi terkait harga barang di pasar.
Dengan demikian, diharapkan tercipta mekanisme yang transparan dan responsif dalam menjaga stabilitas harga bahan pokok.
Ia juga menambahkan bahwa pemerintah daerah akan terus meningkatkan koordinasi dengan pihak terkait, termasuk dinas terkait dan organisasi pedagang, guna memastikan efektivitas dari kegiatan pemantauan harga. Hal ini sebagai upaya konkret untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat secara berkelanjutan dan mengurangi dampak fluktuasi harga terhadap daya beli masyarakat.
Sairuddin menjelaskan bahwa dalam setiap kunjungan, pihaknya secara rutin mengumpulkan data harga barang-barang kebutuhan pokok seperti beras, gula, minyak goreng, telur, daging, dan lain-lain. Langkah ini penting untuk memantau dan menganalisis perubahan harga di pasar. Data yang terkumpul memberikan gambaran yang akurat tentang kondisi ekonomi dan inflasi di wilayah tersebut.
Menurut Sairuddin, informasi harga barang-barang pokok tersebut sangat bermanfaat bagi pemerintah dalam mengambil kebijakan ekonomi. Dengan mengetahui fluktuasi harga, pemerintah dapat merancang langkah-langkah yang tepat untuk menjaga stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, data ini juga menjadi acuan bagi pelaku usaha dan konsumen dalam merencanakan belanja dan strategi bisnis.
“Melalui pengumpulan data harga secara teratur, harapannya dapat memberikan kontribusi positif dalam mengendalikan inflasi dan menjaga daya beli masyarakat. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang dinamika pasar, diharapkan upaya-upaya untuk menciptakan kondisi ekonomi yang stabil dan berkelanjutan dapat dilakukan dengan lebih efektif,” terangnya.
Pihak Polres Muna melalui AKP Soti menyebut, pihak kepolisian akan terus membantu pemerintah daerah memastikan kelancaran stok dan kebutuhan pokok masyarakat. Ini juga dilakukan sebagai bentuk menindaklanjuti atensi Presiden Prabowo Subianto berdasarkan SOP yang ditetapkan.
“Alhamdulillah semua masih aman dan lancar,” ucapnya.
Sementara itu, Distributor Minyak Bimoli, Admin Gudang PT Cinta Damai menyebut stok tetap aman sampai dengan beberapa bulan kedepan.
“Minyak Bimoli harga/dos isi 12, 254.850 ribu jadi sekitar 21 ribu/liter,” katanya.