Muna, Sultramedia – Pertamina Parta Niaga Marketing Operasional Regional Sulawesi Fuel Terminal Pulau Muna sebut BBM jenis Pertalite yang beredar di Kabupaten Muna hingga saat ini masih stok pengiriman di akhir Februari lalu.
Manager Pertamina Fuel Pulau Muna, Moh Ali Hamkka didampingi
Spv I Receiving, Storage, & Distribution Edwin Prasetyo Chandra dan Jr Spv I Planning, Maintenance & Sales Services Husuda Hartadi
menerangkan, akhir Februari lalu menerima pengiriman 1.300 kilo liter dari semua jenis BBM baik Solar, Pertamax hingga Pertalite.
Stok tersebut dikirim melalui kapal tanker dari Fuel terminal Baubau. Stok tersebut diterima, ditampung dan disalurkan ke SPBU.
Dari lima SPBU yang ada di Muna, Pertamina menyalurkan 80 s/d 90 ribu liter/hari. Pertamina mengklaim telah sesuai SOP dalam proses penerimaan sampai dengan pendistribusian.
Penyaluran ke SPBU sesuai permintaan yang sudah diatur oleh pemerintah. Pihaknya hanya melaksanakan sesuai yang diminta.
Pihaknya juga tidak melakukan proses blending/oplos BBM yang akan disalurkan. Semua proses diawasi secara ketat. Dimana, satu jalur untuk satu tangki pengisian.
“Tidak ada jalur untuk blending/oplos, one line one produk, satu jalur satu tangki,” ujarnya saat ditemui diruang Office Pertamina Fuel Terminal Pulau Muna, Jumat (7/3/2025).
Sementara menanggapi maraknya motor mogok, pihaknya bersikukuh telah mendistribusikan BBM sesuai spesifikasi yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Pihaknya juga mengklaim dari laporan yang masuk akan motor mogok sebanyak 30 unit tak mewakili angka statistik dari jumlah distribusi BBM.
“90 s/d 100 ribu liter satu hari di Pulau Muna kami distribusikan. Jadi kalau kita bikin statistik, tarulah dari 100 ton itu, 60 ton pemotor dan 40 ton untuk mobil. Tentunya kalau 60 ribu liter ini dibagi ke motor mungkin bisa ribuan motor yang terisi. Tetapi dari pengaduan yang kemarin itu yang kami pantau dari masyarakat baru ada sekitar 30 motor. Bukan 30 persen. Tentunya ini kalau secara statistik secara mungkin ada penyebab lain. Itu yang pertama,” jelasnya.
“Yang kedua, tadi pagi kita juga personil disini datang, katanya motornya tersendat. Kita sempat coba disini, kita ambil sampelnya. Sampel ini kita jaga, apa yang kita salurkan ke SPBU dan SPBU juga simpan dan kita juga simpan. Nanti kita bandingkan dengan uji lab. Yang keluar dari motor itu hasilnya apa dari kita apa. Kita bandingkan,” tambahnya.
Pihak Pertamina juga menjelaskan, kondisi BBM yang mereka distribusikan sesuai dengan sampel yang diambil spesifikasi dan warna sangat bagus. Hanya saja mereka juga mengakui dari sisi aroma terjadi perbedaan dari stok sebelumnya. Dimana, aromanya lebih pekat dan mencolok ketika dihirup.
“Sampelnya telah dikirim ke Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi LEMIGAS. Kami juga masih menunggu hasilnya,” pungkasnya.