banner 728x250

Tim KKN Tematik Universitas Halu Oleo Gelar Edukasi Anti Bullying di SMAN 1 Sampara

Edukasi Anti Bullying di SMAN 1 Sampara.
banner 120x600

Kendari, Sultramedia – Tim KKN Tematik Universitas Halu Oleo gelar edukasi bahaya bullying di SMAN 1 Sampara yang berada di Kecamatan Sampara Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara, Kamis (02/10/2025).

Kegiatan yang mengangkat tema “Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Sekolah” ini dipimpin oleh Ketua Tim KKN Tematik, Prof. Dr. La Hamimu, S.Si., M.T., dengan melibatkan lima dosen pembimbing dan 15 mahasiswa peserta KKN.

Acara yang diselenggarakan bersamaan dengan apel pagi agar seluruh siswa dapat hadir dan berpartisipasi, diikuti oleh ratusan siswa.

Narasumber kegiatan, Dr. Bahdad, S.Si., M.Si., yang juga menjabat sebagai Ketua Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Perguruan Tinggi (PPKPT) Universitas Halu Oleo memaparkan, ragam bentuk kekerasan yang kerap terjadi di sekolah.

Mulai dari Tindakan kekerasan fisik, ucapan verbal yang menyakitkan, hingga perundungan secara psikologis dan melalui dunia maya.

Ia juga menyampaikan, langkah-langkah preventif dan mekanisme penanganan yang responsif sangat dibutuhkan untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif dan aman bagi siswa.

“Bullying bukan hanya melukai fisik, tetapi juga berdampak pada perkembangan psikologis dan sosial siswa. Karena itu, setiap siswa perlu memahami langkah yang harus diambil ketika menjadi korban atau saksi, serta berani melapor,” ungkap Dr. Bahdad.

Diluar penyampaian materi, acara dirancang dengan pendekatan interaktif yang berhasil menarik antusiasme para siswa. Peserta juga mendapatkan pemahaman tentang peran vital seluruh elemen komunitas sekolah dalam mendukung upaya pencegahan dan penanganan berbagai kasus kekerasan.

Prof. La Hamimu mengungkapkan, harapannya, kegiatan ini dapat menumbuhkan kesadaran bersama untuk menjaga keamanan dan kenyamanan di sekolah.

“Melalui kegiatan ini, pihak sekolah bersama tim mahasiswa KKN Tematik mengharapkan terbentuknya iklim pembelajaran yang lebih positif, penuh penghargaan, dan terbebas dari segala bentuk kekerasan,” kata Prof. La Hamimu.

Pembaca 87 times, 1 visit(s) today

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *