Kendari, Sultramedia – Bupati Muna, Bachrun melakukan audiensi strategis dengan Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI, Yudi Sastro, bertempat di ruang kerja Dirjen, Kamis (8/5/2025).
Audiensi ini dalam rangka membahas tentang program ketahanan pangan berkelanjutan dan mensejahterakan. Juga mendukung pengembangan wilayah cepat tumbuh melalui pengembangan komoditas pangan, yaitu jagung dan padi.
“Terima kasih kepada Menteri Pertanian dan Dirjen Tanaman Pangan atas segala bantuan dan perhatian selama ini untuk daerah dan masyarakat Kabupaten Muna. Terutama dalam membangun sektor pertanian dan berharap untuk terus terbangun sinergi program dan kegiatan serta dukungan Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pertanian,” ujar Bupati Muna, Bachrun, melalui pesan tertulis, Sabtu (10/5/2025).
Bachrun menyebut, dalam audiensi disampaikan gagasan, laporan dan usulan dalam pergerakan pembangunan pertanian, khususnya di sub sektor tanaman pangan di Muna.
Sektor pertanian, peternakan dan perikanan akan menjadi motor penggerak perekonomian daerah sekaligus berperan penting dalam mewujudkan ketahanan pangan, pengendalian inflasi, pengentasan kemiskinan, perluasan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
“Sehingga penting sekali untuk mensinergikan program dan kegiatan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah,” jelasnya.
Usulan yang disampaikan, antara lain :
- Kegiatan Cetak Sawah seluas 461 hektar ;
- Perluasan Areal Tanam Jagung (Kegiatan Pembukaan Lahan Baru, 2.000 hektar) ;
- Penggiling Padi/RMU kapasitas 3 ton/jam sebanyak 1 unit ;
- Traktor Roda 4, sebanyak 25 unit ;
- Traktor Roda 2, sebanyak 10 unit ;
- Combine Harvester Padi, 3 unit ;
- Pengering Jagung/Dryer Jagung kapasitas 5 ton, 2 unit ;
- Pemipil Jagung, 10 unit ; dan
- Excavator PC 200, 2 unit.
Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Yudi Sastro, memberikan tanggapan positif atas usulan tersebut. Pihaknya mendukung pemerintah dalam mengambil peran penting dalam upaya khusus memproduksi jagung dengan spesifikasi food grade.
Ini dikarenakan kebutuhan dalam negeri sangat tinggi dan hampir 100 persen impor apalagi telah didukung dengan fasilitas penanganan pasca panen yang telah ada.
“Terkait upaya produksi jagung dengan spesifikasi food grade akan ditindaklanjuti bersama tim Kementan untuk menyusun roadmap/rencana aksi dan memposisikan Kabupaten Muna sebagai lokasi percontohan,” ucapnya.
Ia menambahkan, upaya pemenuhan jagung spesifikasi food grade selama ini telah menjadi atensi Kemenko Bidang Pangan karena volume impornya terus bertambah.
Sehingga perlu upaya khusus dalam negeri dan akan menjadi atensi khusus bagi Kabupaten Muna karena sudah mengambil langkah cepat dan progresif.
“Semua usulan akan menjadi bahan pertimbangan, terutama yang berkaitan langsung dengan upaya percepatan pencapaian ketahanan pangan berkelanjutan,” ujarnya.