banner 728x250

Izin Pergi Memancing Pada Sang Istri, Nelayan Asal Buteng Ditemukan Meninggal Dunia Diatas Perahu

banner 120x600

Buton Tengah, Sultramedia – Warga Desa Lolibu, Kecamatan Lakudo Kabupaten Buton Tengah, Provinsi Sulawesi Tenggara, di hebohkan dengan penemuan mayat seorang laki-laki yang berada diatas perahu dan hanyut ke Bibir Pantai, Selasa (6/5/2025) .

Mayat tersebut pertama kali ditemukan oleh Seorang Nelayan berinisial LP (49) saat tengah menjaring kepiting. Saat itu, ia langsung panik dan setelah dicek langsung mengenali korban. Selanjutnya, LP menghubungi dan mengabari istri korban yakni WI (17). Ia kemudian mengantar istri korban ke pantai tempat menemukan mayat tersebut.

Hal Tersebut sontak menghebohkan Warga Desa Lolibu Kecamatan Lakudo dan Polsek Lakudo.

Pihak kepolisian yang menerima informasi tersebut langsung bergerak menuju ke Lokasi untuk melaksanakan olah tempat kejadian perkara (TKP)

Kapolres Buton Tengah AKBP Wahyu Adi Waluyo, melalui Kasi Humas IPTU Thamrin membenarkan adanya penemuan mayat berjenis kelamin laki-laki di area Pantai di Desa Lolibu.

“Mayat tersebut pertama kali ditemukan oleh seorang Nelayan berinisial LP, yang saat itu sedang menjaring kepiting,” kata Thamrin melalui keterangan tertulis, Rabu (7/8/2025).

Lanjutnya, sebelum korban ditemukan meninggal dunia, istri korban menyebut saat pagi hari suaminya berinisial I (21) meminta izin untuk pergi memancing. Kemudian, pada siang hari sekitar pukul 13.30 WITA hujan lebat turun dengan iringan guntur dan petir, ia (istri korban) tetap menunggu suaminya hingga menjelang Maghrib. Namun kabar mengejutkan diterima oleh sang istri saat mengetahui suaminya ditemukan telah meninggal dunia diatas perahu.

“Serta keterangan dari Saksi LD (32) yang saat itu sempat bersama korban memancing ikan di laut. Dimana, sekitar pukul 12.00 WITA LD (32) sempat mengajak korban untuk pulang. Namun pada saat itu korban menolak dengan alasan karena belum mendapat banyak Ikan. Hingga akhirnya saksi kemudian pulang meninggalkan korban yang melanjutkan memancing dan tidak lama kemudian hujan deras diiringi Petir dan Guntur,” bebernya.

Thamrin menambahkan, berdasarkan pemeriksaan medis pada fisik korban dan keterangan saksi-saksi, dugaan sementara meninggalnya korban dikarenakan tersambar petir saat memancing ditengah laut yang saat itu sedang terjadi Hujan deras disertai Petir dan guntur.

“Kami pihak Kepolisian telah menyarankan Keluarga agar dilakukan Otopsi secara menyeluruh untuk mengetahui lebih lanjut penyebab kematian korban. Namun keluarga menolak dan telah menerima dan mengikhlaskan apa yang terjadi merupakan kehendak dari Allah SWT,” pungkasnya.

Pembaca 10 times, 1 visit(s) today

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *