banner 728x250

Pemkot Baubau Dukung Pelestarian Adat dan Budaya Kesultanan Buton

banner 120x600

Baubau, Sultramedia – Pemkot Baubau menfasilitasi semua kebijakan pembangunan yang ada di Kota Baubau dengan regulasi yang diberikan. Didalamnya, termasuk adat dan budaya yang terus didorong agar tetap dilestarikan sebagai kebanggaan bersama orang Buton.

Demikian dikatakan Pj Wali Kota Baubau Muh Rasman Manafi saat jumpa pers tindak lanjut kesepahaman dan kesepakatan menjadi 1 (satu) Lembaga Adat Kesutanan Buton, di ruang rapat kantor Wali Kota Baubau Senin (5/8/2024).

Rasman menyebut pembangunan Kota Baubau tidak hanya berorentasi fisik tetapi juga membangun mental spritual. Buton saat ini telah menjadi beberapa kabupaten yang sangat terikat dengan satu budaya yang dipahami dan menjadi kebanggaan bersama.

”Saya bertugas di Baubau tentu sangat merindukan, apa yang dibanggakan, apa yang dilestarikan tetap terjaga dan dipahami. Kenapa diundang wartawan, sebab awak media yang bisa menyebarluaskan lebih jauh lagi jangkauan sampai ke seluruh pelosok bahkan dunia. Sehingga melalui kesempatan ini mengajak media bangun daerah ppersatukan pemahaman yang mungkin sebelum-sebelumnya masiih ada yang belum sepaham. Saya yakin apa yang sudah dijelaskan sebelumnya bahkan orang-orang tua sangat baik buat negeri ini,” katanya.

Terkait dengan Lembaga Adat Kesultanan Buton, Pemkot Baubau telah menfasilitasi keinginan beberapa tokoh. Dirinya sangat paham secara mendalam tentang adat dan budaya guna menfasiilitasi dan mempertemukan kedua lembaga adat Kesultanan Buton. Sehingga terjadi kesepakatan menjadi satu yakni Lembga Adat Kesultanan Buton.

Namun demikian, Pemkot Baubau bukan memutuskan kebijakan adat melainkan hanya menfasilitasi semua kebijakan pembangunan yang ada di Kota Baubau dengan regulasi yang diberikan. Sebab adat dan budaya tidak mungkin bisa diatur karena itu bagian dari Lembaga adat Kesultanan Buton.

”Alhamdulillah beberapa kali pertemuan ada kesamaan berpikir dan berangkat dari keinginan menyatukan lembaga adat sehingga inilah yang ditempuh. Sekali lagi gayung bersambut apa yang menjadi pemikiran saat itu kita butuh mitra untuk berbicara adat budaya dari lembaga adat. Mohon dukungan awak media sebarkan ke semua orang Buton dimana saja bahwa saat ini tengah berjuang seperti itu,” ungkapnya.

Rasman meyakini perjuangan tidak akan selesai dalam satu dua minggu sehingga membutuhkan pengawalan bersama siapa pun Wali Kotanya diharapkan terus terjaga. Terutama dokumentasi yang diipegang oleh awak media. Kehadiran awak media menjadi bukti sejarah bahwa generasi Buton sudah melangkah untuk bersatu mengelola adat budaya.

”Semoga pada Wali Kota setelahnya atau mungkin suatu saat berdiri sebagai sebuah provinsi dokumentasi hari ini menjadi sejarah bahwa kita hadir disini. Harapan saya awak media yang masih muda-muda ini jaga dokumentasi ini. Insya Allah 10, 20 bahkan 50 tahun ke depan ini akan menjadi sejarah ingin membangun adat budaya mengembalikan kejayaan Buton,” ujarnya.

Sementara itu, beberapa tokoh agama dan budaya Buton yang diundang seperti Drs H La Ode Kariu, Drs H LM Murzal Zubair, M.Si, dan Drs H Hasidin Sadif, M.Sc mengaku sangat merindukan bersatunya dua lembaga adat menjadi satu yakni Lembaga Adat Kesultanan Buton.

Kemudian, memberikan apresiasi kepada Pj Wali Kota Baubau yang sudah menfasilitasi dan mempertemukan kedua lembaga Kesultanan Buton hingga dapat berkomitmen untuk bersatu.

Pembaca 15 times, 1 visit(s) today

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *