banner 728x250

Sukseskan Ketahanan Pangan, Bupati Muna Minta Semua Guru Jadi Contoh Dengan Berkebun

banner 120x600

Muna, Sultramedia – Bupati Kabupaten Muna, Bachrun menerangkan, semua satuan pendidikan dibawah naungan Pemda akan berpartisipasi mendorong suksesnya ketahanan pangan. Hal itu disampaikan oleh Bupati Bachrun saat diwawancarai usai pimpin Hardiknas tahun 2025, di Lapangan Kantor Bupati Muna, Jumat (2/5/2025).

Menurutnya, satuan pendidikan yakni sekolah harus bergerak dalam mensukseskan ketahan pangan terutama program penanaman jagung. Para Guru dan Kepala Sekolah diminta untuk terjun langsung dengan berkebun sehingga selain menambah penghasilan juga menjadi contoh bagi masyarakat sekitar.

Bachrun juga menyebut, masalah di Muna saat ini adalah kemiskinan. Sehingga Pemda Muna terus berupaya dengan mendorong ketahanan pangan melalui memperbanyak dan memperluas area penanaman serta memperbaiki mental petani.

“Saya minta semua guru karena begini, pertama pikiran saya ini kalau dia bisa berkebun diluar jam kantornya, dia menghasilkan uang menambah penghasilannya. Bagi saya juga ini sebagai contoh untuk masyarakat sekitar,” jelasnya.

Terkait pernyataan Bupati Muna, Kadis Dikbud Muna, Rahmat Raeba menyampaikan, saat ini sekolah sudah menjadi ujung tombak mensukseskan ketahanan pangan terutama jagung kuning program Bupati. Sesuai arahan Bupati dan Wakil Bupati Muna, satuan pendidikan mulai dari PAUD, SD sampai SMP untuk ikut berpartisipasi.

“Ini sudah kita lakukan penajaman-penajaman dan di beberapa sekolah sudah melakukan proses penanaman dalam rangka menjaga ketahanan pangan,” ucapnya.

Ia melanjutkan, sangat mendukung program ini karena juga termaksud program nasional. Sesuai arahan Bupati Muna tentang program ketahanan pangan termaksud didalamnya dukungan dibidang pertanian, peternakan dan perikanan.

Pihaknya tidak menentukan luasan lahan yang akan dikelola. Tetapi diharapkan semua sekolah bisa berpartisipasi di lahan-lahan sekolah yang tidak dimanfaatkan. Apabila tidak terdapat lahan termanfaatkan mereka mencari pola dengan mencari lahan guru-guru yang ada untuk mereka plot bahwa itu bagian dari kebun sekolah mereka.

“Ada juga yang berupaya dengan menggunakan polybag di sekolahnya. Semua kita coba untuk dibidang pertanian dengan peternakan, perikanan kita sesuaikan dengan kondisi potensi wilayah. Jadi misalnya di wilayah kepulauan pasti dia lebih pada perikanan. Jadi di kita ini bukan saja pertanian tapi perikanan dan juga peternakan,” ujarnya.

Pembaca 35 times, 1 visit(s) today

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *